Bimantika.net -Penjabat (Pj) Walikota Bima, Ir. H. Mohammad Rum, MT memiliki Tagline KOTA BARU Menuju Kota Bima Bersih, Aman, Religius dan Unggul.
Tagline ini tentu lahir dari Pj Walikota Sang Engineering sejati sesuai dengan latar pendidikan yang di tempuhnya.
Tingkat Pendidikan berlatar belakang D3 di ITS Surabaya dan dilanjutkan S1 Teknik Sipil Muhammadiyah Mataram serta Magister (S2) Teknik Sipil Unissula Semarang menjadikan Aji Rum Sapaan Akrabnya memiliki planning jadikan Kota Bima “Kota Baru”.
Media Online Bimantika Selasa 18 Juni 2024 berbincang Khusus dengan Aji Rum soal landasan dan tatanan Kota Baru.
Menurutnya Sifat dan ciri dasar sebuah kota dikatakan maju apabila Bersih lingkungannya.
“Agama pun mengajari untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan” ungkap Aji Rum
Dalam bincang santai itu, Aji Rum menjelaskan bahwa Dalam ajaran sunnah dan hadis, Nabi Muhammad SAW sering menekankan pentingnya kebersihan.
“Rasulullah menyatakan bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman, dan bahwa Allah SWT mencintai orang-orang yang bersih dan rapi” bebernya.
Oleh karena itu, sebagai umat Islam, kita dianjurkan untuk selalu menjaga kebersihan dalam setiap aspek kehidupan kita.
Menjaga kebersihan juga merupakan bentuk penghormatan terhadap diri sendiri dan orang lain.
Dalam Islam, setiap individu memiliki martabat yang tinggi, dan menjaga kebersihan adalah salah satu cara untuk memelihara martabat tersebut.
Dengan menjaga kebersihan, kita menunjukkan kepada orang lain bahwa kita menghargai diri kita sendiri dan lingkungan sekitar.
Sebagai khalifah di bumi, umat Islam memiliki tanggung jawab untuk menjaga alam semesta yang diciptakan oleh Allah SWT.
Salah satu cara untuk melaksanakan tanggung jawab ini adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan dan alam sekitar kita. Dengan tidak membuang sampah sembarangan dan merawat lingkungan, kita dapat menjaga keindahan dan kelestarian bumi yang menjadi amanah dari Allah SWT.
Ciri kedua sebuah kota itu maju adalah Aman. Aman untuk ditempati oleh warga masyarakat dan siapapun yang datang berkunjung ke Kota Bima.
“Investor tidak akan pernah ragu berinvestasi pada daerah yang Aman dalam pengertian yang lebih luas” ujar Aji Rum.
Lanjutnya bahwa sebuah daerah maju di tandai dengan Religiusitas ditengah pluralitas berbangsa dan bernegara.
“Religius secara luas adalah saling hormat satu sama lainnya dalam berkeyakinan serta toleransi antar satu sama lainnya baik yang berkeyakinan sama maupun beda keyakinan” ujar Aji Rum.
Yang terakhir adalah ikhtiar dalam menciptakan generasi Unggul di segala dimensi hidup dan kehidupan.
HM menyebutkan bahwa dalam membangun generasi unggul merupakan tugas semua pihak secara utuh dan menyeluruh.
“Membangun generasi unggul ini harus terlibat semua pihak untuk berkolaborasi dan tentunya disesuaikan dengan kondisi zaman sesuai dengan pesan Rasulallah dalam petunjuknya” ujar Aji Rum.
Aji Rum membeberkan menyebut setidaknya ada tiga cara dalam membangun generasi unggul.
Pertama sejak dini menciptakan generasi unggul itu harus unggul dalam moral dan spiritualnya.
“Moralitas dan akhlak menjadi suatu hal yang harus diperlukan dalam membangun generasi unggul” ujarnya.
Kedua, menurut Aji Rum bahwa generasi unggul harus menguasai ilmu pengetahuan.
“Sangat jelas dala Al-Quran, bahwa yang akan diangkat derajatnya yakni orang yang beriman dan memiliki ilmu pengetahuan” ungkap Aji Rum.
Lanjutnya bahwa Orang Islam harus menguasai ilmu yang dibutuhkan untuk kehidupan baik di dunia lebih-lebih di akhirat kelak.
“Kalau kita tertarik di bidang IT, kuasai dan buat ilmu itu bermanfaat untuk orang banyak dalam persoalan IT, itu salah satu contoh kongkritnya,” beber Aji Rum.
Terkahir menurut Aji Rum bahwa generasi unggul harus memiliki peran sosial kemasyarakatan yang signifikan di lingkungannya.
“Dengan peran aktif yang signifikan itulah makna terdalam dari manusia yang bermanfaat bagi masyarakat luas di sekitarnya” kata Aji Rum.
Aji Rum berkesimpulan bahwa generasi unggul adalah generasi solutif.
“Solutif itu adalah Kita bagian dari solusi kehidupan, bukan bagian dari problematika hidup dan kehidupan,” Demikian ujar Aji Rum menjelaskan. (***)