Gangguan Kepribadian Narsistik Orang Bodoh & Cara Hadapinya Dalam Islam

jpn

Bimantika.net -Apakah pernah bertemu dengan seseorang, atau orang tersebut adalah teman kerja, yang tidak pernah mengerti kebutuhan orang lain, selalu merasa dirinya lebih baik, dan tidak mau mendengarkan nasihat atau kritik dari yang lain?

Jika iya, berarti kamu sudah bertemu orang dengan gangguan kepribadian narsistik.

Ciri utama dari kepribadian ini adalah kurangnya empati terhadap orang lain dan haus kekaguman dari orang lain.

Kondisi ini sering digambarkan sebagai orang yang sombong, egois, manipulatif, dan penuntut.

Bahkan, mereka merasa dirinya pantas untuk mendapatkan perlakukan khusus.

Tidak hanya itu, pengidap gangguan kepribadian narsistik atau sering disebut narsis percaya bahwa diri mereka lebih istimewa, sehingga pergaulannya terbatas pada orang-orang yang dirasa berbakat atau sepadan dengan dirinya.

Individu seperti ini mencari perhatian yang berlebihan hanya untuk mengetahui bahwa ia selalu dipikirkan atau dibicarakan oleh orang lain.

Mereka tidak dapat menoleransi kritik atau kekalahan, sehingga ketika mendapatkan kritik keras atau bahkan penolakan, mereka sering kali ditinggalkan atau tidak dipedulikan.

Gangguan kepribadian narsistik sering terjadi pada laki-laki dibandingkan dengan perempuan, dan sering bermula pada usia remaja akhir atau dewasa awal.

Perlu diingat, kala anak menunjukkan tanda-tandanya, bukan berarti ia terus mengembangkan gangguan ini ketika ia dewasa.

Lalu, Bagaimana Menghadapinya?

Menghadapi pengidap gangguan kepribadian narsistik menjadi tantangan tersendiri, karena tidak sedikit pengidap bersifat defensif yang membuat mereka sulit untuk mengakui kesalahan.

Jangan beradu argumen dengan orang-orang narsis ini, karena mereka tidak mengenal sifat mengalah. Jika terjadi perbedaan pendapat yang berujung pada perdebatan, beri tahu saja bahwa kamu tidak setuju dan menyingkir, jangan diperpanjang.

Orang narsistik mungkin akan menghina dan mengajakmu.

Namun, kamu yang paling mengetahui dirimu lebih dari orang lain, termasuk kelebihan dan kelemahan.

Ketika mereka menghina atau mengajukan kritik kepadamu, keluarkan penolakan jika dibutuhkan, dan ingat, hindari perdebatan.

Sahabat Nabi Muhammad SAW, Ali Bin Abi Thalib pun menyampaikan pesan bijaknya yang berbunyi ;

“Jangan mengkritik orang bodoh karena dia akan membencimu tapi kritiklah orang berakal karena dia akan mencintaimu” demikian pesan Ali Bin Abi Thalib

Sesungguhnya ritik adalah tanda cinta untuk merubah seseorang menjadi lebih baik.

Namun kritiklah mereka yang berpikiran terbuka jangan mengkritik mereka yang tidak mau di kritik karena tidak ada artinya.

Tentunya kritiklah dengan cara yang santun dan penuh dengan etika.

Islam mengajarkan tentang bagaimana berperilaku baik kepada sesama manusia. Namun bagaimana jika seorang Muslim dihadapkan pada seorang yang bodoh? Dan bagaimana sebaiknya sikap kita kepada orang bodoh tersebut?

Alquran dalam Surah Al-A’raf ayat 199 menjelaskan bagaimana cara seorang Muslim berakhlak mulia kepada sesama manusia. Allah SWT berfirman, “Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh.” (QS Al-A’raf ayat 199). (***//Berbagai Sumber)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *