jpn
Bimantika.net – Allah SWT melarang siapa saja untuk berbicara tanpa adanya ilmu pengetahuan.
Tidak hanya itu, Allah melarang berkata berdasarkan prasangka. Mengapa? Karena Allah berfirman, “Jauhilah banyak dari prasangka”
“Jauhilah kalian dari kebanyakan persangkaan, sesungguhnya sebagian prasangka adalah dosa” (QS. Al-Hujuraat: 12).
Sesuatu yang tidak bermanfaat itu, bisa berupa perkataan atau perbuatan; perkara yang haram, makruh atau mubah yang tidak bermanfaat.
Oleh karena itu, supaya terhindar dari bahaya lidah ini, hendaklah seseorang selalu mengucapkan yang mengandung kebaikan. Jika tidak bisa, hendaknya diam.
Nabi Muhammad SAW bersabda:
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia mengucapkan sesuatu yang baik atau diam.” (HR. Bukhari, Muslim, dari Abu Hurairah Ra)
Islam secara tegas menganjurkan umat manusia untuk menghindari buruk sangka. Buruk sangka merupakan perbuatan dosa
Sebagaimana keterangan Surat Al-Hujurat ayat 12.
فقد قال الله تعالى يَٰأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا ٱجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ ٱلظَّنِّ إِثْمٌ
Artinya, “Allah berfirman, ‘Wahai orang-orang yang beriman, Jauhilah banyak prasangka karena sebagian prasangka mengandung dosa,’” (Surat Al-Hujurat ayat 12).
Imam Al-Ghazali menyebutkan penyebab keharaman buruk sangka. Menurutnya, rahasia setiap orang hanya diketahui oleh Allah yang maha tahu akan yang ghaib sehingga kamu tidak boleh berburuk sangka dalam hatimu kecuali ada penglihatan jelas secara mukasyafah yang tidak mungkin dita’wil.
Buruk sangka yang dibisikkan setan juga berpotensi merusak hubungan sosial sebagaimana Surat Al-Hujurat ayat 6.
يَٰأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا إِن جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَن تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَٰلَةٍ
Artinya, “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya,” (Surat Al-Hujurat ayat 6). (***///Berbagai Sumber)