Bimantika.net -Penjabat (Pj) Walikota Bima H. Mohammad Rum, ST, MT hari ini Minggu 22 Oktober 2023 melakukan Peletakan batu pertama pembangunan Gong Perdamaian.
Dalam peletakan batu pertama pembangunan Gong Perdamaian Nusantara itu dilakukan Oleh Bapak PJ Gubernur NTB dan Bapak PJ Walikota Bima Mohammad Rum di kawasan Pantai lawata Kota Bima.
Sebelumnya Rabu sore 4 Oktober 2023, Mohammad Rum menemui sponsor yang akan membangun khasanah budaya bangsa yakni planning pembangunan gong perdamaian nusantara di Kota Bima.
Menurut Mohammad Rum bahwa pembangunan gong perdamaian Nusantara ini penempatannya hanya satu tempat dalam satu provinsi.
“Alhamdulillah kota Bima menjadi tujuan pembangunan Gong Perdamaian Nusantara dari hari ini mulai dibangun” ungkap Mohammad Rum.
Rum sampaikan bahwa Dengan adanya monumen Gong Perdamaian Nusantara ini akan menambah destinasi wisata di daerah Kota Bima.
“Mohon doa semua masyarakat kota Bima hari ini sudah di mulai pembangunannya dan semoga pembangunannya berjalan lancar aamiin” Harap Mohammad Rum.
Mohammad Rum Sampaikan pada Media Online Bimantika bahwa hakikat dan urgensi dari rencana pembangunan Gong Perdamaian Nusantara.
Dengan adanya gong ini memastikan bahwa kota bima atau bima secara umum adalah daerah yang cinta damai menghargai semua bangsa yang ada di dunia khususnya di Nusantara apakah beda suku dan agama tetap satu Dalam kerangka NKRI.
“Dengan adanya gong ini memastikan bahwa kota bima atau bima secara umum adalah daerah yang cinta damai menghargai semua bangsa yang ada di dunia khususnya di Nusantara apakah beda suku dan agama tetap satu Dalam kerangka NKRI” ungkap Mohammad Rum.
Indonesia merupakan negara besar dengan beragam suku bangsa, ras, dan agama.
Perbedaan ini seperti dua mata pisau. Di satu sisi jika dikelola dengan baik dapat menjadi kekuatan yang akan membesarkan Indonesia, tapi bisa juga menjadi pemicu konflik yang mengancam keutuhan bangsa dan negara jika tidak dijaga dengan baik.
Keberagaman menjadi salah satu pembahasan yang dilakukan pada tahun 1928 silam.
Pada saat itu, para pemuda dari berbagai wilayah Nusantara bersepakat untuk menyatukan keberagaman tersebut dalam sebuah keputusan kongres yang akhirnya dikenal dengan nama Sumpah Pemuda.
Hal ini menjadi tonggak awal perjuangan meraih kemerdekaan Indonesia dengan menggelorakan semangat persatuan.
Konflik yang melibatkan bentrokan suku maupun agama masih kerap terjadi di Indonesia yang menyebabkan banyak kerugian materi hingga korban jiwa.
Konflik-konflik ini menjadi ujian dalam kehidupan bernegara sekaligus ancaman bagi keutuhan bangsa.
Meskipun begitu, sebagian besar rakyat Indonesia tetap teguh untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan.
Berbagai upaya dilakukan untuk mengingatkan rakyat Indonesia bahwa perbedaan tidak boleh menjadikan bangsa ini terpecah belah.
Salah satunya dengan membangun Gong Perdamaian Nusantara di berbagai wilayah di Indonesia. (***)