Selalu Mengingat Allah Hidup Tentram dan Sholat Penyejuk Hati

jpn

Bimantika.net -Kesibukan duniawi kadang membuat seseorang lalai dan lupa akan kehidupan akhirat.

Nabi Muhammad SAW sesungguhnya telah memberikan resep mujarab agar situasi semacam itu tidak berkembang ke hal-hal negatif yang tak diinginkan, yakni dengan mengerjakan shalat lima waktu.

Ada beberapa manfaat yang dirasakan oleh manusia ketika istiqamah menjalan Sholat Lima waktu, diantaranya adalah Meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.

Ketakwaan adalah sikap hati yang selalu taat dan patuh kepada perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.

Dengan melaksanakan shalat wajib secara rutin dan khusyuk, kita akan semakin menyadari kebesaran dan kekuasaan Allah SWT, serta kehinaan dan kelemahan diri kita sebagai makhluk-Nya. Hal ini akan membuat kita lebih takut kepada Allah SWT daripada kepada selain-Nya, dan lebih mengharapkan rahmat dan ridha-Nya daripada pujian dan sanjungan manusia.

Sholat lima waktu Memberikan ketenangan dalam diri baik lahir maupun batin.

Shalat wajib adalah sarana untuk berkomunikasi dengan Allah SWT, sang Pencipta dan Pengatur segala sesuatu.

Dengan shalat wajib, kita dapat mengadukan segala persoalan dan kesulitan yang kita hadapi kepada Allah SWT, serta memohon pertolongan dan petunjuk-Nya.

Dengan demikian, kita akan merasa lebih tenang dan yakin bahwa Allah SWT tidak akan meninggalkan kita sendirian dalam menghadapi ujian hidup. Allah SWT berfirman dalam surat Ar-Ra’d ayat 28:

اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوْبُ

Artinya: “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.”

Seorang hamba mengerjakan Sholat lima waktu Mendapatkan kecintaan kepada Allah SWT.

Shalat wajib adalah salah satu bentuk ibadah mahabbah atau ibadah cinta kepada Allah SWT. Dengan shalat wajib, kita menunjukkan rasa syukur dan penghormatan kepada Allah SWT atas segala nikmat yang telah diberikan-Nya kepada kita.

Dengan shalat wajib, kita juga mengekspresikan rasa cinta dan rindu kepada Allah SWT sebagai Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang. Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ أَحَبَّ أَنْ يَلْقَى اللَّهَ أَحَبَّهُ اللَّهُ وَمَنْ كَرِهَ أَنْ يَلْقَى اللَّهَ كَرِهَهُ اللَّهُ

Artinya: “Barangsiapa yang mencintai untuk bertemu dengan Allah, maka Allah pun mencintainya. Dan barangsiapa yang benci untuk bertemu dengan Allah, maka Allah pun membencinya.” (HR Muslim).

Dengan mengerjakan Sholat Lima Waktu, Mencegah perbuatan keji dan mungkar.

Shalat wajib adalah salah satu cara untuk menjaga diri dari godaan syaitan dan hawa nafsu yang mengajak kepada perbuatan keji dan mungkar. Perbuatan keji dan mungkar adalah perbuatan yang bertentangan dengan syariat Allah SWT, seperti berzina, mencuri, membunuh, berbohong, dan sebagainya. Dengan shalat wajib, kita akan selalu ingat bahwa Allah SWT selalu melihat dan mendengar apa yang kita lakukan.

Hal ini akan membuat kita malu dan takut untuk melakukan dosa dan maksiat . Allah SWT berfirman dalam surat Al-Ankabut ayat 45:

اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ

Artinya: “Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.”

Shalat akan menyucikan dan membersihkan jiwa.
Shalat wajib adalah salah satu cara untuk membersihkan jiwa dari segala kotoran dan noda yang menempel akibat dosa dan kesalahan yang kita lakukan.

Dengan shalat wajib, kita akan selalu bertaubat dan memohon ampun kepada Allah SWT atas segala kesalahan yang telah kita lakukan. Dengan shalat wajib, kita juga akan selalu memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas ibadah kita kepada Allah SWT .

Shalat wajib adalah salah satu cara untuk mencapai kebahagiaan sejati yang tidak tergantung pada kondisi duniawi. Dengan shalat wajib, kita akan merasakan kedamaian dan keseimbangan antara jiwa dan raga.

Dengan shalat wajib, kita juga akan merasakan kenikmatan batin yang tidak dapat digantikan oleh kenikmatan lahir seperti harta, pangkat, atau kecantikan. Dengan shalat wajib, kita akan merasakan kepuasan dan kesenangan yang hanya dapat diberikan oleh Allah SWT . Rasulullah SAW bersabda:

جُعِلَتْ قُرَّةُ عَيْنِي فِي الصَّلَاةِ

Artinya: “Telah dijadikan penyejuk mataku dalam shalat.” (HR Ahmad dan An-Nasa’i). (***//Berbagai Sumber)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *