Pola Kepemimpinan Walikota HM Rum Yang Islami, Staf Ahli Bidang Kesra Kemasyarakatan dan SDM Tindaklanjuti

jpn

Bimantika.net -Pemimpin dan Kepemimpinan merupakan dua elemen yang saling berkaitan satu sama lainnya.

Kepemimpinan (style of the leader) merupakan cerminan dari karakter/perilaku pemimpinnya (leader behavior).

Perpaduan atau sintesis antara “leader behavior dengan leader style” merupakan kunci keberhasilan pengelolaan organisasi; atau dalam skala yang lebih luas adalah pengelolaan daerah atau wilayah, dan bahkan Negara.

Dalam Islam, figur pemimpin ideal yang menjadi contoh dan suri tauladan yang baik.

Bahkan menjadi rahmat bagi manusia (rahmatan linnas) dan rahmat bagi alam (rahmatan lil’alamin) adalah Muhammad Rasulullah SAW.

Sebagaimana dalam firman-Nya :

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS.
Al-Ahzab : 21).

Sebenarnya, setiap manusia adalah pemimpin, minimal pemimpin terhadap seluruh metafisik dirinya. Dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban atas segala kepemimpinannya.

Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam sabda Rasulullah Saw., yang maknanya sebagai berikut :

“Ingatlah! Setiap kamu adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggung jawaban tentang kepemimpinannya, seorang suami adalah pemimpin keluarganya dan ia akan dimintai pertanggung jawaban tentang kepemimpinannya, wanita adalah pemimpin bagi kehidupan rumah tangga suami dan anak-anaknya, dan ia akan dimintai pertanggung jawaban tentang kepemimpinannya. Ingatlah! Bahwa kalian adalah sebagai pemimpin dan akan dimintai pertanggung jawaban
tentang kepemimpinannya,” (Al-Hadits).

Penjabat Walikota Bima H. Mohammad Rum, ST, MT memiliki tipologi pemimpin yang mengedepankan nilai-nilai Islam.

Mohammad Rum intens melakukan terobosan yang memakmurkan masjid di Kota Bima dengan program Subuh berjamaah.

Program Walikota Mohammad Rum ini ditindaklanjuti dengan cepat oleh sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berbakti dan mengabdi di Pemkot Bima yang memiliki kapasitas dan kapabilitas untuk menyukseskannya.

Sebut saja Staf Ahli Bidang Kesra Kemasyarakatan & SDM H. Sukarno, SH menghadiri Rapat Koordinasi dengan Dewan Mesjid Indonesia (DMI) & Pengurus Mesjid Jami’ Se-Kota Bima, bertempat di Masjid M. Nur A. Latif Kota Bima, Kamis, 12 Oktober 2023.

Dalam kesempatan tersebut H. Sukarno didampingi oleh Kabag Kesra, Ketua MUI Kota Bima dan Kepala-kepala organisasi perangkat daerah (OPD) Pemerintah Kota Bima.

Menurut Sukarno dalam pertemuan itu pengurus masjid selama ini telah memberikan kontribusi yang besar bagi eksistensinya Islam di Kota Bima.

“Pemerintah tentu sebagai regulator yang mengatur agar perkembangan memakmurkan masjid berjalan dengan baik dan sukses” ucapnya.

Lanjut Sukarno Pemkot Bima Kota selaku regulator menginginkan agar adzan yang dikumandangkan tidak beda terlalu jauh antara Masjid yang satu dengan Masjid yang lainnya.

“Prinsipnya kami sebagai regulator yang tentunya untuk mengatur ingin adzan itu dilantunkan seragam dengan waktu yang tidak terlalu jauh selisihnya” ungkap Sukarno.

Sukarno menyamoaikan kepada seluruh pengurus masjid yang hadir bahwa mulai tanggal 26 September 2023 seluruh ASN telah diwajibkan menjalankan ibadah sholat berjamaah di Mesjid sebagai bentuk Program nyata Walikota Bima H. Mohammad Rum dalam memakmurkan Masjid.

“Kami, ASN di Kota Bima, mulai tanggal 26 September sudah di wanti-wanti untuk harus menjalankan sholat berjamaah di masjid. Ini menjadi kebanggan bagi kami dapat pemimpin yang menanamkan nilai-nilai yang sangat Islami,” ungkap Sukarno. (***)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *