Bimantika.net -Penjabat (Pj) Walikota Bima, Ir. H. Mohammad Rum, MT menyampaikan sambutan pada pelaksanaan Sholat Idul Fitri 1 Syawal 1445 H di Masjid Agung Al Muwahiddin Kota Bima.
Dimomentum Idul Fitri, HM Rum menekankan pentingnya mempertahankan semangat fitrah pasca ibadah Ramadan 2024 M.
“Fitrah Sesungguhnya adalah implementasi ibadan dan ketundukan pada Allah SWT setrlah sebulan penuh melaksanakan ibadah Puasa Ramadhan” ujar HM Rum.
HM Rum yahg dikenal kental dengan pola kepemimpinan yang Religius mengajak seluruh umat Islam untuk terus mengamalkan nilai-nilai kebaikan dan kebijaksanaan yang diperoleh selama bulan suci Ramadan.
Dan menjadikan momentum tersebut sebagai awal yang baru untuk meningkatkan kualitas hidup bermasyarakat.
Menurut HM Rum Ibadah Idul Fitri merupakan bentuk ketaatan kepada Allah SWT, di mana umat Muslim merayakan akhir dari bulan Ramadan yang penuh dengan ibadah, pengendalian diri, dan introspeksi spiritual.
“Kesucian ibadah ini terletak pada kesetiaan umat Muslim dalam menjalankan segala perintah Allah selama bulan Ramadan dan kemudian merayakannya dengan penuh kegembiraan dan syukur di hari Idul Fitri” ungkap HM Rum.
Selain itu, Idul Fitri juga merupakan waktu untuk membersihkan hati dari dendam dan kebencian melalui pemaafan dan maaf-memaafkan.
Kesucian ibadah ini menurut Pj Walikota tercermin dalam kemampuan umat Muslim untuk memaafkan kesalahan dan memperbaiki hubungan dengan sesama manusia, sehingga tercipta kedamaian dan harmoni di antara masyarakat.
HM Rum juga ungkapkan bahwa Idul Fitri menggambarkan momen kesucian spiritual di mana umat Muslim mencapai kesempurnaan dalam ibadah selama bulan Ramadan.
Hal ini merupakan waktu untuk bersyukur atas nikmat dan rahmat Allah serta menguatkan tekad untuk tetap menjaga kesucian hati dan perbuatan di masa yang akan datang.
H. Mohammad Rum juga menyampaikan bahwa Idul Fitri 1445 H memiliki makna yang sangat penting bagi kesinambungan roda pemerintah dan kehidupan sosial masyarakat Kota Bima.
Momentum ini tidak hanya sebagai akhir dari ibadah puasa Ramadan, tetapi juga sebagai awal dari fase baru dalam memperkuat persatuan, solidaritas, dan semangat kebersamaan dalam masyarakat.
Lebih detail HM Rum menjelaskan bahwa bagi roda Pemerintahan Kota Bima, Idul Fitri menjadi momen untuk meningkatkan komunikasi dan interaksi dengan masyarakat.
Pemerintah Kota Bima dapat menggunakan momentum ini untuk memperkuat hubungan antara pemerintah dan rakyat, serta mempererat ikatan kebersamaan dalam upaya membangun Kota Bima yang lebih baik.
Sementara itu, bagi kehidupan sosial masyarakat, Idul Fitri menjadi waktu untuk memperbaiki hubungan antarindividu, keluarga, dan tetangga.
“Masyarakat Kota Bima dapat saling memaafkan dan memperkuat tali silaturahmi, sehingga menciptakan lingkungan sosial yang harmonis dan mendukung, urai HM Rum.
Dengan demikian, Idul Fitri 1445 H bukan hanya menjadi momen keagamaan, tetapi juga menjadi landasan bagi kelanjutan pembangunan dan kemajuan sosial di Kota Bima melalui penguatan hubungan antara pemerintah dan masyarakat serta antar warga masyarakat itu sendiri. (***)