Bimantika.net -Penjabat (Pj) Walikota Bima Ir. H. Mohammad Rum, MT memiliki pandangan yang komprehensif terkait dengan Kesehatan dan Kekokohan Iman dalam Islam.
Menurut HM Rum bahwa sesungguhnya Islam sebagai agama yang sempurna dan lengkap dengan segala tuntunan dalam menghadapi hidup dan kehidupan.
Allah SWT Telah menetapkan prinsip-prinsip dalam penjagaan keseimbangan tubuh manusia sehingga menambah kekuatan dalam mengabdi dan “bersujud” kepadaNYA terutama saat ibadah Sholat
HM Rum menguraikan bahwa diantara cara Islam menjaga kesehatan dengan menjaga kebersihan dan melaksanakan syariat wudhu dan mandi secara rutin bagi setiap muslim adalah pola menjaga kebersihan.
Sehat adalah kondisi fisik di mana semua fungsi berada dalam keadaan normal tanpa adanya keluhan.
“Dan harus diingat bahwa proses kesembuhan sesudah sakit adalah anugerah terbaik dari Allah kepada manusia yang di ciptakannya” ujar HM Rum pada Media Online Bimantika Senin (27/5/2024).
Anugerah terindah yang diberikan oleh Allah SWT pada HambaNYA menurut HM Rum adalah Kesehatan Jiwa dan Raga.
“Dan Tidak ada sesuatu yang begitu berharga dalam siklus kehidupan kita ini kecuali kesehatan dan kokohnya Iman” kata HM Rum.
Oleh Karena itu, HM Rum membeberkan atas anugerah itu hendaklah manusia bersyukur atas kesehatan yang dimilikinya dan tidak bersikap kufur.
Nabi SAW bersabda, “Ada dua anugerah yang karenanya banyak manusia tertipu, yaitu kesehatan yang baik dan waktu luang.” (HR. Bukhari).
Kesehatan Jiwa, raga dan mental kerap kali dianggap suatu hal yang sepele. Akan tetapi, kesehatan mental merupakan suatu masalah serius yang perlu mendapatkan perhatian.
Banyak sekali individu yang secara lahiriah tampak sehat wal afiat, semua kebutuhan terpenuhi, akan tetapi jika kita telusuri lebih jauh tidak sedikit orang yang mengalami gangguan mental yang cukup parah. Sehingga dapat menggerogoti kesehatan fisiknya juga.
Kesehatan mental adalah suatu kematangan emosional dan kematangan sosial yang dimiliki seseorang dalam upaya adaptasi dengan diri sendiri dan lingkungan serta tingkat kematangan seseorang dalam menghadapi segala problematika kehidupan.
Dalam Islam Al-Quran dan Hadits memberikan petunjuk dan bimbingan bagi manusia dalam usaha untuk fitrahnya demi menggapai kebahagiaan yang hakiki.
Istilah jiwa dalam Al-Quran biasa disebut sebagai an-nafsu al-muthmainnah, sementara di dalam Al-hadits istilah jiwa disebut dengan kata al-fithrah.
Keduanya merupakan syarat bagi kesehatan mental yang harus dimiliki oleh seorang muslim.
Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, hidup dalam ketenangan jiwa harus berdasarkan fitrah yang telah diberikan oleh Allah Subhanahu Wata’ala yaitu akidah tauhiid.
Semakin baik kondisi kesehatan mental seseorang, maka mereka dapat menjalani kehidupan dengan senang dan bahagia.
Beberapa indikator kualitas mental seseorang sehat adalah antara lain :
Kemampuan mengenal diri sendiri dengan baik
Pertumbuhan, perkembangan, dan perwujudan diri yang baik
Mampu menghadapi tekanan-tekanan kehidupan yang terjadi.
Memiliki empati dan kepekaan sosial.
Dapat menguasai lingkungan dan berintegrasi dengan baik
Sedangkan indikator dikatakannya mental seseorang itu baik secara umum adalah mereka yang benar-benar beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan secara sadar berusaha untuk dapat merealisasikan nilai-nilai agama.
Sehingga dapat menjalani kehidupan sesuai dengan tuntunan agamanya.
Selain itu juga secara sadar berusaha untuk dapat mengembangkan berbagai potensi dan kemampuan dirinya, seperti bakat, kemampuan, sifat, dan kualitas-kualitas pribadi lainnya yang positif.
Sejalan dengan hal tersebut, mereka berusaha untuk menghambat dan mengurangi keadaan negatif yang ada pada dirinya, karena mereka sadar bahwa hal tersebut dapat menjadi sumber munculnya berbagai gangguan dan penyakit kejiwaan.
Kesehatan mental lahir dari akhlak dan kepribadian diri yang baik. Semua indikator kepribadian yang baik tersebut ada pada kepribadian Rasulullah SAW.
Rasulullah SAW adalah Sosok yang mampu menyeimbangkan antara dimensi kehidupan yang ada, sehingga Allah memujinya sebagai pribadi yang agung akhlaknya. (***)