jpn
Bimantika.net -Penjabat (Pj) Wali Kota Bima Ir. H. Mohammad Rum, MT resmi di Lantik oleh Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat Drs. H. Lalu Gita Ariadi, MSi. Bertempat di Hotel Lombok Raya, Mataram Pada Hari Selasa, 26 September 2023 lalu.
Pelantikan saat itu berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 100.2.1.3-3949 Tahun 2023 tentang Pengangkatan Penjabat Wali Kota Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Sejak menjadi Pj Walikota Bima dan tidak sampai satu tahun banyak perubahan mendasar yang dilakukan oleh HM Rum dalam menggerakkan roda pemerintahannya di Pemerintah Kota Bima.
Sejumlah Program yang tidak tercover dalam Anggaran Belanja Pendapatan Daerah (APBD) Kota Bima pun terealisasi setahap demi setahap.
Investigasi media Online Bimantika program riil dan nyata yang dirasakan langsung oleh warga masyarakat pun kini menjadi sebuah sejarah dalam torehan karya nyata HM Rum.
Sejumlah program itu antara lain bedah rumah gratis, air minum Sudah mengalir, sampah Sudah mulai terurai, Masjid Raya Sudah bagus sound sistemnya dan lampu Masjid tanpa APBD semua nya menjadi saksi bisu dalam sebuah torehan karya dan action riil untuk sebuah kemaslahatan.
Menuju Kota Bima Baru dan menjawab tantangan era digitalisasi HM Rum kembangkan adanya mall pelayanan publik (MPP) yang diresmikan Kemenpan RB Republik Indonesia, adalah upaya mendekatkan dan memudahkan warga kota khususnya UMKM untuk mendapatkan pelayanan perizinan yg gratis dan cepat.
Kemudian adanya aplikasi berbasis web Ladewa lapor Dae wali agar warga kota dapat curhat langsung dengan walikota nya adalah Kesuksesan Fundamental lainnya untuk menjawab tantangan zaman Menuju Kota Bima baru.
HM menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menyerahkan bantuan.
Bantuan itu berupa program pompanisasi di wilayah Jatibaru Timur. Bantuan ini diharapkan dapat memberikan solusi bagi masalah irigasi yang selama ini dihadapi oleh para petani setempat. Kamis 27 Juni 2024.
HM Rum, secara simbolis menyerahkan bantuan untuk program pompanisasi yakni 1 unit mesin pompa air yang berkekuatan 11 PK.
Bantuan ini diberikan kepada kelompok tani “BERSAMA 2” Kelurahan Ntobo, Kecamatan Raba.
“Tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan petani lokal, serta dapat meningkatkan produktivitas pertanian di Kelurahan Ntobo” ujar HM Rum.
HM Rum, menyampaikan komitmennya untuk terus memfasilitasi dan mendukung kegiatan pertanian di Kelurahan Ntobo.
Di Jakarta 20 Juni 2024, Penjabat (Pj) Wali Kota Bima, Ir. H. Mohammad Rum, MT serahkan surat Wali Kota Bima kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB).
Sirat terkait usulan penambahan alokasi tenaga honorer untuk direkrut menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2024.
Langkah ini diambil sebagai upaya untuk mengatasi persoalan tenaga honorer di lingkungan Pemerintah Kota Bima.
Penjabat (Pj) Walikota Bima Ir. H. Mohammad Rum, MT konsisten memperhatikan kebutuhan dasar warga masyarakat Kota Bima terkait dengan penyediaan air bersih.
“Kita terus berikhtiar dan berkhidmat untuk urusan kebutuhan dasar rakyat kota Bima, tentu dengan step by step” ujar HM Rum.
Konsistensi itu ditandai dengan adanya Respon cepat atas laporan warga Kelurahan Panggi mengenai kerusakan pompa air.
Atas keluhan tersebut UPTD Air Bersih Bidang Cipta Karya PUPR Kota Bima langsung bergegas perbaiki kerusakan tersebut, Rabu (19/6).
Penjabat (Pj) Walikota Bima, Ir. H. Mohammad Rum, MT memiliki Tagline KOTA BARU Menuju Kota Bima Bersih, Aman, Religius dan Unggul.
Tagline ini tentu lahir dari Pj Walikota Sang Engineering sejati sesuai dengan latar pendidikan yang di tempuhnya.
Tingkat Pendidikan berlatar belakang D3 di ITS Surabaya dan dilanjutkan S1 Teknik Sipil Muhammadiyah Mataram serta Magister (S2) Teknik Sipil Unissula Semarang menjadikan Aji Rum Sapaan Akrabnya memiliki planning jadikan Kota Bima “Kota Baru”.
“Sesungguhnya amalan yang sempurna ada pada agama yang sempurna, bukan pada harta yang berlimpah, jabatan yang tinggi, melainkan agama yang sempurna. Kalau ingin mencari kebahagiaan bukan pada jabatan, tetapi pada agama yang sempurna”, ujarnya.
Mohammad Rum menambahkan, komitmen pemerintah bagaimana memastikan Alqur’an menjadi hal yang paling utama di Kota Bima.
“Sebagai contoh, ke depan insentif guru ngaji dibayarkan per bulan, tidak lagi sekali setahun. Tanpa guru ngaji tidak mungkin lahir qori/qoriah, tidak mungkin lahir para hafiz Alquran”, ucapnya.
Oleh karena itu, Mohammad Rum menegaskan komitmennya dalam rangka memberikan motivasi kepada para penghafal Alqur’an 30 juz dibiayai kemanapun mereka melanjutkan studinya dalam rangka mencetak generasi emas pada tahun 2045 dari Kota Bima yang hafiz Alqur’an.
“Mudah-mudahan dari Timur Kota Bima akan memberikan cahaya kebaikan bagi kemajuan Kota Bima kedepan”. Pungkasnya.
Menurutnya Sifat dan ciri dasar sebuah kota dikatakan maju apabila Bersih lingkungannya.
“Agama pun mengajari untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan” ungkap Aji Rum
Dalam bincang santai itu, Aji Rum menjelaskan bahwa Dalam ajaran sunnah dan hadis, Nabi Muhammad SAW sering menekankan pentingnya kebersihan.
“Rasulullah menyatakan bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman, dan bahwa Allah SWT mencintai orang-orang yang bersih dan rapi” bebernya.
Oleh karena itu, sebagai umat Islam, kita dianjurkan untuk selalu menjaga kebersihan dalam setiap aspek kehidupan kita.
Menjaga kebersihan juga merupakan bentuk penghormatan terhadap diri sendiri dan orang lain.
Dalam Islam, setiap individu memiliki martabat yang tinggi, dan menjaga kebersihan adalah salah satu cara untuk memelihara martabat tersebut.
Dengan menjaga kebersihan, kita menunjukkan kepada orang lain bahwa kita menghargai diri kita sendiri dan lingkungan sekitar.
Sebagai khalifah di bumi, umat Islam memiliki tanggung jawab untuk menjaga alam semesta yang diciptakan oleh Allah SWT.
Salah satu cara untuk melaksanakan tanggung jawab ini adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan dan alam sekitar kita. Dengan tidak membuang sampah sembarangan dan merawat lingkungan, kita dapat menjaga keindahan dan kelestarian bumi yang menjadi amanah dari Allah SWT.
Ciri kedua sebuah kota itu maju adalah Aman. Aman untuk ditempati oleh warga masyarakat dan siapapun yang datang berkunjung ke Kota Bima.
“Investor tidak akan pernah ragu berinvestasi pada daerah yang Aman dalam pengertian yang lebih luas” ujar Aji Rum.
Lanjutnya bahwa sebuah daerah maju di tandai dengan Religiusitas ditengah pluralitas berbangsa dan bernegara.
“Religius secara luas adalah saling hormat satu sama lainnya dalam berkeyakinan serta toleransi antar satu sama lainnya baik yang berkeyakinan sama maupun beda keyakinan” ujar Aji Rum.
Yang terakhir adalah ikhtiar dalam menciptakan generasi Unggul di segala dimensi hidup dan kehidupan.
HM menyebutkan bahwa dalam membangun generasi unggul merupakan tugas semua pihak secara utuh dan menyeluruh.
“Membangun generasi unggul ini harus terlibat semua pihak untuk berkolaborasi dan tentunya disesuaikan dengan kondisi zaman sesuai dengan pesan Rasulallah dalam petunjuknya” ujar Aji Rum.
Aji Rum membeberkan menyebut setidaknya ada tiga cara dalam membangun generasi unggul.
Pertama sejak dini menciptakan generasi unggul itu harus unggul dalam moral dan spiritualnya.
“Moralitas dan akhlak menjadi suatu hal yang harus diperlukan dalam membangun generasi unggul” ujarnya.
Kedua, menurut Aji Rum bahwa generasi unggul harus menguasai ilmu pengetahuan.
“Sangat jelas dala Al-Quran, bahwa yang akan diangkat derajatnya yakni orang yang beriman dan memiliki ilmu pengetahuan” ungkap Aji Rum.
Lanjutnya bahwa Orang Islam harus menguasai ilmu yang dibutuhkan untuk kehidupan baik di dunia lebih-lebih di akhirat kelak.
“Kalau kita tertarik di bidang IT, kuasai dan buat ilmu itu bermanfaat untuk orang banyak dalam persoalan IT, itu salah satu contoh kongkritnya,” beber Aji Rum.
Terkahir menurut Aji Rum bahwa generasi unggul harus memiliki peran sosial kemasyarakatan yang signifikan di lingkungannya.
“Dengan peran aktif yang signifikan itulah makna terdalam dari manusia yang bermanfaat bagi masyarakat luas di sekitarnya” kata Aji Rum.
Aji Rum berkesimpulan bahwa generasi unggul adalah generasi solutif.
“Solutif itu adalah Kita bagian dari solusi kehidupan, bukan bagian dari problematika hidup dan kehidupan,” Demikian ujar Aji Rum menjelaskan. (***)