Pada Hari Selasa 14 November 2023, Penjabat (Pj) Wali Kota Bima, Ir. H. Mohammad Rum, MT Menggelar pertemuan dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Wahyu Sakti Trenggono.
Pertrmuan yang berlangsung penuh familiar itu membahas soal pengembangan potensi maritim di wilayah kota Bima.
“Tujuan akhirnya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan warga masyarakat Pesisir” ujar Mohammad Rum.
Pertemuan tersebut berlangsung di komplek Gedung DPR RI Senayan Jakarta,
Pihak Pemkot Bima dan Kementrian membahas inisiatif kolaboratif untuk meningkatkan sektor perikanan dan kelautan di Kota Bima.
Langkah-langkah strategis dibahas untuk memperkuat ekonomi lokal dan mendorong pembangunan berkelanjutan di sektor tersebut.
Dalam pertemuan singkat ini, H. Mohammad Rum didampingi oleh DR. HM. Syafruddin, ST, MM anggota DPR RI Komisi IV dari Fraksi PAN.
Menteri KKP memberikan arahan kepada Pj. Walikota Bima, Mohammad Rum agar bisa memaksimalkan dan mengembangkan potensi maritim wilayah Kota Bima.
Titik fokus pada tiga aspek utama. Pertama, peningkatan pengelolaan sumber daya perikanan melalui program penangkapan ikan yang berkelanjutan dan pengawasan yang lebih ketat.
Kedua, pemberdayaan masyarakat pesisir dalam meningkatkan kesejahteraan mereka melalui program pelatihan dan dukungan ekonomi.
Ketiga, promosi pariwisata maritim untuk menarik investasi dan meningkatkan kunjungan wisatawan, memperkuat potensi ekonomi lokal.
Pj. Wali Kota Bima, H. Mohammad Rum, menyambut baik arahan Menteri KKP RI terkait kolaborasi pengelolaan potensi maritim Kota Bima.
Mohammad Rum komitmen untuk aktif berpartisipasi dalam upaya meningkatkan pengelolaan sumber daya perikanan yang berkelanjutan, memperkuat kesejahteraan masyarakat pesisir, dan menggali potensi pariwisata maritim.
Mohammad Rum menjelaskan kepada Menteri KKP RI bahwa Kota Bima memiliki potensi maritim yang meliputi beragam aspek.
Pertama, kekayaan sumber daya perikanan yang melimpah, mencakup ikan laut, moluska, dan biota laut lainnya.
Kedua, letak geografis strategis sebagai pelabuhan alam yang mendukung aktivitas perdagangan dan transportasi laut yang merupakan penyangga Indonesia bagian barat dan bagian timur dalam hal ini NTT terutama Labuan Bajo dan kepulauan Sumba.
Ketiga, potensi pariwisata maritim dengan pantai yang indah, kehidupan bawah laut yang menarik, dan kegiatan rekreasi alam yang potensial.
Keempat, peluang pengembangan industri kelautan, termasuk pembangunan dermaga dan fasilitas pendukung lainnya.
“Semua potensi ini menjadi basis untuk pengembangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Kota Bima” ungkap Mohammad Rum.
Ia menambahkan bahwa Keterlibatan penuh Pemerintah Kota Bima dalam mewujudkan sinergi yang positif dengan semua pihak termasuk instansi vertikal dan private sektor demi pembangunan berkelanjutan di sektor maritim adalah sesuatu yang harus diupayakan dengan sungguh-sungguh.
“ini merupakan manifestasi hadirnya pemerintah ditengah masyarakat, terutama masyarakat pesisir dan nelayan tangkap serta pelaku pariwisata lokal, domestik maupun mancanegara,” pungkas H. Mohammad Rum. (***//DKI)