Hakekat Sholat Memupuk Rasa Cinta Pada Allah dan Mempertebal Iman Manusia

jpn

Bimantika.net -Dari segi hakikatnya, Sholat yaitu: “Menghadapkan hati kepada Allah sehingga dapat mendatangkan rasa takut kepada-Nya untuk berbuat Dosa dan Maksiat.

Dan menanamkan dalam jiwa rasa Cinta yang sedalam-dalamnya atas keagungan-Nya dan kesempurnaan-Nya.

Dalam sejarah Sholat melalui peristiwa Isra dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW. adalah peristiwa yang sangat agung.

Dari peristiwa tersebut Nabi memperoleh berbagai macam pengalaman dan pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi kelengkapan dirinya, untuk mengemban tugas yang berat sebagai pembawa rahmat bagi alam semesta.

Pengetahuan dan pengalaman yang paling beharga dalam peristiwa tersebut adalah berkaitan dengan memahami tanda-tanda kebesaran Allah SWT.

Baik kebesaran yang ada di alam raya ini yang dapat ditangkap oleh panca indera ataupun dalam alam ghaib yang tidak dapat dijangkau oleh indera manusia.

Isra, pengertiannya menurut bahasa adalah perjalanan di malam hari, sedangkan mi’raj adalah tangga untuk naik ke atas. Karena itu pengertian Isra yang dimaksudkan adalah perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa,

Sedangkan Mi’raj adalah perjalanan beliau dari masjid al-Aqsa ke Sidrah al-Muntaha.

Sidrah al-Muntaha adalah tempat di langit yang bersifat ghaib, tidak mungkin dijangkau oleh panca indera manusia, bahkan tidak dapat dijangkau oleh akal pikiran.

Di antara tujuan diisrakannya Nabi Muhammad SAW, adalah agar beliau mengetahui secara mendalam tanda-tanda keagungan Tuhan, kekuasaan dan kasih sayang-Nya terhadap semua makhluk, peristiwa ini disebutkan dalam Al-Qur’an:

“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari masjid al-Haram ke masjid al-Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya, agar Kami memperlihatkan kepadanya dari tanda-tanda kebesaran Kami. Sungguh Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (Q.S. al-Isra, 1).

Shalat secara bahasa bermakna doa. Pemaknaan semacam ini dapat kita simak pada ayat Q.S. At-Taubah (9:103):

وَصَلِّ عَلَيْهِمْ إِنَّ صَلَاتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

“Dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Dalam shalat, ada sujud; sebuah posisi di mana kita merendahkan diri hingga mencium tanah.

Ini merupakan pengingat bagi kita akan kerendahan kita di hadapan Allah Sang Pencipta, karena sesungguhnya di hadapan Allah, kita hanyalah hamba yang mutlak sepenuhnya milik Allah.

Sholat Menyadarkan kita bahwa pada hakikatnya tiada yang mampu memberikan pertolongan pada kita selain Allah.

Shalat dilakukan sehari semalam sebanyak 5 kali. Ini berarti ada 5 kali dalam sehari semalam kita bisa bertobat, kembali kepada Allah, karena memang pada dasarnya dalam sehari semalam, tidaklah mungkin kita terluput dari dosa, baik disengaja ataupun tidak.

Dalam Sholat Memperkuat akidah dan keimanan kita pada Allah SWT, karena sesungguhnya sehari-hari godaan kenikmatan duniawi dan godaan setan senantiasa mengganggu akidah kita hingga kita lupa akan keberadaan Sang Khaliq yang Maha Mengawasi.

Dengan melakukan ibadah shalat, kita kembali mempertebal keyakinan dan keimanan kita, sebagaimana tumbuhan kering yang segar kembali sesudah diguyur hujan. (***//Berbagai Sumber)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *