Gus Baha : Jika Ingin Bahagia Jangan Iri dengan Kenikmatan Orang Lain

jpn

Bimantika.net -K.H. Ahmad Bahauddin Nursalim, lebih dikenal sebagai Gus Baha lahir 29 September 1970) merupakan ulama yang berasal dari Rembang.

Gus Baha menikah dengan Ning Winda asal Pesantren Sidogiri Pasuruan. Ia dikenal sebagai salah satu ulama ahli tafsir yang memiliki pengetahuan mendalam seputar Al-Qur’an

Gus Baha dikenal sebagai ulama kharismatik yang banyak memiliki penggemar dan para pengikutnya,

Kesohoran dan tingkat keilmuannya yang sangat tinggi pun menjdi ciri khas tersendiri Gus Baha dalam menyampaikan pesan apapun.

Gus Baha pun dikenal sangat santai dalam menyampaikan pesan-pesan agama dengan cara yang asyik didengar namun sangat rasional, orisinil dan selalu berlandaskan Hadist dan Al-Qur’an sebagi Panduan Hidup Ummat Islam.

Gus Baha dalam berbagai kesempatan membicarakan persoalan agama dan sosial kemasyarakat sangat komunikatif sehingga mampu dipahami secara utuh oleh audience nya.

Dengan penguasaan ilmu Agama yang sangat mendalam Gus Baha pun menjadi populer dan banyak disukai oleh banyak kalangan lebih-lebih kalanhan santri karena latar belakang Gus Baha yang juga pernah mondok di pesantren.

Dalam salah satu kanal Youtube Gus Baha menjelaskan mengapa seseorang susah menemukan kebahagiaan ??

“Yang Demikian itu karena manusia selalu mengejar nafsu” ujar Gus Baha dalam ceramahnya.

Gus baha menerangkan kalimat dan menjelaskannya bahwa mengejar Nafsu yang di maksudkannya adalah selalu menyiksa diri untuk ingin sesuatu padahal secara kenyataan tidak mampu.

Gus Baha memberikan contoh konkrit Misalnya, seseorang yang sudah tahu dirinya msikin tetapi ingin beli mobil, ingin beli rumah mewah, dan lain sebagainya.

Selanjutnya Gus Baha memberikan contoh seseorang yang ditakdirkan bukan sebagai anak Kiai atau keluarga Rasul tetapi ingin sangat dihormati sebagaimana mereka.

“Inilah yang membuat seseorang tersiksa, dan sulit menemukan kebahagiaan dalam hidupnya” urainya.

Hidup kata Gus Baha, harus selalu bahagia. Menjalani apa yang sudah Allah tentukan. Karena apa yang sudah Allah atur tidak mungkin sia-sia bagi hamba-Nya.

“Ada seseorang yang miskin, hikmahnya mungkin agar lebih khusyu dalam beribadah” kata Gus Baha.

Apapun yang manusia jalanan dimuka bumi menurut Gus Baha merupakan ketentuan Allah yang semestinya selalu disyukuri.

“Hanya itu kunci kebahagiaan hidup dan agar diri kita tidak tersiksa secara batin. Tersiksa oleh diri sendiri” ungkapnya.

Dalam ceramah yang tidak membosankan tersebut Gus Baha menyampaikan juga pesan-pesan moral dalam menghadapi hidup dan kehidupan di dunia yang sifatnya sementara ini.

“Jika kita ingin bahagia dalam hidup jalani hidup dengan apa adanya, Syukuri segala apa yang sudah Allah berikan dan takdirkan bagi kita dan kehidupan kita, Serta, nikmati apapun yang sudah Allah beri tanpa harus iri dengan kenikmatan orang lain” demikian ujar Gus Baha. (***)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *