Bimantika.net -KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau akrab disapa Gus Baha mengingatkan agar umat Islam menjadikan ibadah sebagai sebuah kenikmatan.
Langkah tersebut merupakan cara ampuh untuk melawan kenikmatan yang berasal dari maksiat.
Gus Baha mencontohkan, orang yang sering datang ke tempat dugem karena mendapati kesenangan di sana.
Di sisi lain, manusia memiliki hawa nafsu yang membutuhkan hiburan. Akan tetapi, Rasulullah sudah memberikan solusi untuk mengatasi hal itu.
“Apa solusi dari Nabi? Sukailah ibadah, sukalah dengan hal-hal yang diperbolehkan Allah.
Suami istri diperbolehkan berhubungan, sehingga tertidur oleh sesuatu yang halal. Orang yang punya hati yang halus, mengipasi anak sampai tidur, itu gembiranya bukan main. Padahal tanpa dugem,” kata Gus Baha di kanal Santri Gayeng, Selasa (11/10/2022).
Orang yang sudah merasakan kenikmatan ibadah tidak akan melirik kesenangan karena maksiat.
Tak heran jika mendapati ada orang suka membaca Al-Qur’an berjam-jam, karena memang ada ketenangan dan kenyamanan hati yang didapatkan.
Kenikmatan itu mengalahkan kesenangan yang diperoleh karena maksiat.
“Artinya, orang bisa senang tidak harus melakukan maksiat. Makanya, untuk melawan kesenangan maksiat, Allah memberi satu resep yaitu ‘Senanglah dengan ketaatan’,” kata Gus Baha.
قُلْ بِفَضْلِ اللّٰهِ وَبِرَحْمَتِهٖ فَبِذٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوْاۗ هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُوْنَ
“Katakanlah (Muhammad), “Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan.” (QS. Yunus: 58)
Ayat tersebut sangat jelas memberikan solusi untuk memuaskan hawa nafsu manusia dalam hal kenikmatan. Bersenang-senang dalam ketaatan merupakan kenikmatan yang tiada tara.
Gus Baha mencontohkan kehidupan Rasulullah. Nabi Muhammad adalah tokoh besar. Setiap saat mendapat ancaman penculikan dan pembunuhan. Tapi, beliau selalu menjadi shalat sebagai penghibur jiwa.
Berdasarkan hadits riwayat An-Nasa’i dan Ahmad, Rasulullah SAW bersabda, “Dijadikan kesenangan dari dunia berupa wanita dan minyak wangi. Dan dijadikan penyejuk hatiku dalam ibadah shalat.”
Selain itu, Nabi Muhammad pernah mondar-mandir menunggu waktu shalat. Dia ditanya oleh Aisyah perihal hal tersebut. Beliau mondar-mandir karena menunggu Bilal datang ke masjid untuk azan.
Dalam hadits riwayat Abu Dawud, Nabi SAW bersabda, “Wahai Bilal, berdirilah. Nyamankanlah kami dengan mendirikan shalat.”
Semua ketakutan dan kegalauan Rasulullah hilang saat menunaikan shalat. Tak heran jika beliau Shalat Tahajud sampai kaki bengkak, karena ada kenikmatan yang luar biasa dari ibadah.
Gus Baha menjelaskan, manusia memang dikelilingi oleh masalah-masalah dunia. Tapi apapun masalah duniawi itu, maka sebetulnya yang dihadapi adalah makhluk. Masalah itu adalah makhluk Allah. Semua akan menjadi kecil jika sudah berserah dir kepada Allah Ta’ala. Allah Maha Agung dari apapun.
“Sehingga, masalah yang terkait makhluk runtuh semua, dan kita sungkem, nyaman di hadapan Allah. Makanya, shalat menjadi penyejuk hati Rasulullah. Makanya disebut, ‘istirahatnya orang mukmin adalah shalat’,” kata Gus Baha. (***)